Anime musim panas yang mau dilanjut saja terasa malas

Gak. Makeine bagus, gak bikin malas. Jadi baca dulu ke bawah.

Sudah hampir tujuh pekan musim panas berjalan. Dan tidak terasa juga aku mulai kembali aktif nonton lagi secara musiman, begitu pula menonton yang sebelumnya sudah selesai mengudara. Ada beberapa judul yang di awal musim membuatku tertarik dan aku memutuskan untuk mengikutinya. Untuk yang masih aktif nonton mungkin jumlahnya gak seberapa. Tetapi setelah beberapa pekan berlalu, aku mulai ingin merasa untuk berhenti melanjutkannya.

Sebenarnya jarang bagiku untuk tidak menuntaskan sebuah acara seri televisi, karena aku juga tipe yang emang udah pilah-pilih dulu mau nonton apaan. Beneran bagus atau tidak, cocok dengan seleraku atau tidak. Tetapi tumben-tumben aja ada beberapa yang aku sendiri udah ogah-ogahan buat lanjutin. Sebagai catatan, aku bukan orang yang sudah baca manga atau novel, jadi menonton anime adaptasi juga merupakan first-time experience bagiku ke sebuah seri.

Daftar tontonannya masih sama seperti artikel sebelumnya, tetapi akan aku kerucutkan ke yang tayang di musim panas ini aja. Walau awalnya menarik, ada beberapa yang bikin ganjel pengen berhenti lanjut. 2,5D Ririsa itu trope dari MC-nya sama si Ririsa yang emang ngeselin sih. Cosplay-kameko relationship is kinda cute, but please, not like this. Deer Friend Nokotan mungkin cukup jelas sih bagi kebanyakan orang karena terlalu avant garde. Gak jelek, karena gak ada seni yang jelek, tapi gak cocok aja dan di zaman digital dimana orang mungkin gampang buat kena brainrot, di-brainrot-in lelucon rusa juga siapa yang mau.

Yang terakhir ada VTuber Legend blablabla apa itu, mungkin ini terlalu kasar sih ya ngomongnya, beneran bosenin. Secara serialisasi, mungkin gak terlalu bikin bosen sebenarnya, karena komedinya juga masih normal-normal juga sembari menampilkan kehidupan seorang vtuber di situ. Tetapi mungkin karena aku pribadi sudah cukup jenuh dengan per-vtuber-an sekalipun aku juga masih seorang penggemar dan (mungkin ini terlalu lebay dan memberikan tanda tanya) Shuwa-chan bukan seseorang yang aku benar-benar ikuti, alias layaknya oshi, aku merasa gak bisa lock in ke yang bersangkutan. Perasaan pribadi aja, sih. Ya, 'kan ini juga tulisan subyektif kenapa aku bosan, 'kan.

Tetapi di samping ketiga judul tadi, aku masih ngikuti beberapa judul yang gak sedikit sih dari musim ini. Makeine dan The Elusive Samurai menjadi judul yang menempati tempat teratas favoritku, like, asli aku beneran suka banget. Makeine benar-benar menjadi judul romcom yang bisa mengisi hatiku, bagaikan masakan dengan takaran bumbu yang pas dan racikan yang sempurna. Chika masih nyaq. Kemudian The Elusive Samurai sendiri mungkin karena Tokiyuki dan bawahannya yang masih muda, dan fokusnya ke sana, tetapi tetap menggambarkan near-accurate (cmiiw) sejarah Jepang yang cukup “gitulah” yang bikin aku tetep nonton. Shizuku lucuk, Tokiyuki hot- NGGAK!

Sisanya ada Na Nare Hana Nare, Roshidere, Monogatari Off-Monster Season sama Senpai wa Otokonoko. Na Nare Hana Nare mengisi kekosongan hatiku atas judul CGDCT dalam beberapa tahun terakhir, dan eksekusinya pas banget. Walau gak menjurus kemana-mana, tapi somehow rasanya cukup spicy di lidah. Roshidere juga oke bagiku, sih. Karena juga romcom, dapet poin satu dariku. Dan mungkin tumben-tumbennya aku demen heroine utamanya, in this case Alya daripada karakter sampingan kayak sebelum-sebelumnya aku nonton anime romcom. Monogatari Off-Monster Season, gak usah ditanya, aku gas nonton lah yaw. Kakel Lekong tetep nonton karena dinamika antara karakternya masih suka, walau jujur aku ngerasa pace-nya agak lambat yang kadang aku nunda nontonnya, sih.

Selain dari musim ini, masih ada beberapa yang aku ingin ditonton. Mungkin nanti kalau udah ada waktu senggang, karena kebetulan dari musim ini sendiri aku juga masih ada yang aku tunda karena gak ada waktu pas masih di desa KKN terus kemarin baru aja balik dan agak males aja.

Foto oleh makeine-anime.com